Setiap orang pasti memiliki mimpi di dalam hidupnya, termasuk Anda dan saya sekarang ini. Sebagian orang mengatakan mimpi ini sebagai cita-cita.
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan mimpi dan cita-cita, karena dulu saat sekolah kita sering ditanyai oleh guru apa cita-cita kita.
Pertanyaan yang diajukan guru umumnya tentang kita ingin menjadi apa di masa depan (profesi). Jawabannya pun beragam mulai dari ingin menjadi polisi, bidan, astronot, dokter dan lain-lain.
Saat kita beranjak dewasa, semakin luaslah pemikiran kita. Mulai banyak muncul keinginan - keinginan yang ingin dicapai. Sayangnya alam sadar kita ini menganggap mimpi-mimpi itu sebagai angi lalu saja, dan enggan untuk diusahakan.
Jadi, seakan - akan mimpi itu sekedar mampir lalu dilupakan, lalu muncul keinginan baru lagi, lalu tetap didiamkan saja dan kemudian dilupakan lagi. Begitu seterusnya...
Saya pun demikian, ada banyak keinginan yang sampai saat ini belum saya usahakan sama sekali. Sekarang saya sadar betul akan kesalahan ini dan mulai mencari tahu apa penyebabnya.
Dan ternyata, penyebabnya adalah kurangnya motivasi...
Bagaimana cara memunculkan motivasi?
Sejauh ini saya hanya tahu satu cara, itu pun baru saya sadari belum lama ini. Nah, apabila Anda tahu cara lain, saya harap anda mau berbagi pengalaman melalui panel komentar di bawah, agar para pembaca yang lain dapat belajar melalui pengalaman Anda.Satu cara itu adalah...
Yaitu dengan memiliki alasan yang dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan rasa emosi di hati kita. Emosi ini bisa bermacam-macam perasaan, mulai dari rasa sedih, bahagia, marah, maupun rasa malu.
Kalau kita memiliki alasan yang berhubungan dengan perasaan, maka itu akan menjadi motivasi untuk memperjuangkan mimpi yang kita punya. Semakin kuat hubungannya maka semakin menggebu-gebu motivasinya, semangat 45-lah pokoknya!
Hmm, masih bingungkah Anda? Oke saya beri contoh.
Ada seorang anak yang ingin menjadi dokter, namun ia hanya sekedar ingin saja dan tidak memperjuangkannya. Sehingga, di akhir dia memiliki profesi yang jauh dari dunia kedokteran.
Kemudian ada seorang anak lagi, dia memiliki cita-cita yang sama dengan anak sebelumnya di atas, yaitu menjadi dokter. Alasan ingin menjadi dokter adalah karena ia suka membantu orang lain dan ingin membuat orang tuanya bangga.
Akhirnya dengan kedua alasan itu, dia gigih dalam memperjuangkan mimpinya dan akhirnya ia benar-benar menjadi seorang dokter.
Dari kedua contoh di atas, saya harap Anda sudah mulai paham tentang alasan kuat untuk meraih mimpi. Pada kasus anak kedua itu, dia benar-benar mengaitkan mimpinya pada orangtua dan passionnya, sehingga ia merasa butuh untuk merealisasikan harapannya.
Berbeda dengan anak pertama yang sekedar ingin menjadi dokter saja. Ia tidak punya alasan yang kuat, sehingga besar kemungkinannya ia tidak mendapatkan apa yang dia cita-citakan.
Kalau kita berbicara tentang alasan, ini ada banyak sekali. Untuk menjadi dokter saja pada tiap orang akan berbeda-beda alasannya. Tapi yang terpenting adalah seberapa kuat alasan itu.
Ini contoh beberapa alasan kuat untuk menjadi dokter :
- Kedua orangtua saya adalah dokter, maka saya akan sangat malu kalau tidak berhasil menjadi dokter. Saya akan berjuang agar seperti kedua orangtua saya.
- Saya dari keluarga miskin dan sering dihina oleh para tetangga. Maka, saya akan berjuang untuk menjadi dokter untuk mengangkat derajat orangtua saya.
- Dokter itu uangnya banyak dan keren, jadi saya harus jadi dokter agar hidup saya nyaman.
- Ada banyak sekali orang sakit yang tidak dapat perawatan medis di kampung saya. Maka, saya harus menjadi dokter untuk membantu mereka.
- Saya sangat mencintai si A dan saya tahu si A sangat suka sekali dengan dokter. Maka, saya harus menjadi dokter untuk mendapatkan hatinya.
- dan masih banyak lagi..
Beberapa poin di atas itu adalah alasan-alasan yang dapat menjadi motivasi untuk menjadi seorang dokter. Entah baik atau buruk alasannya itu tergantung kita yang memposisikan alasan tersebut menjadi sebuah motivasi yang kuat.
Nah, bagaimana kalau memiliki alasan lebih dari satu?
Kalau itu tentu bagus sekali, asalkan alasan-alasan itu memang membuat motivasi kita semakin kuat. Tapi jangan sampai kalau kita mempunyai banyak alasan, tapi tidak menimbulkan motivasi sama sekali, itu jelas alasannya ya sangat lemah.
Oiya, mohon diingat kalau cita-cita itu tidak sekedar tentang profesi. Mimpi itu sangatlah luas, karena keinginan manusia juga sangat banyak. Kita harus mulai membuang mindset tentang cita-cita yang berpaku pada profesi semata.
Berikut contoh cita-cita lain, selain profesi :
- Ingin menghajikan orangtua
- Ingin memiliki rumah luas di kampung halaman
- Ingin menikah dengan pasangan idaman
- Ingin memiliki anak yang sholeh dan sholehah
- dan lain lain
Poin di atas juga sama derajatnya dengan cita-cita pada profesi. Semua mimpi itu perlu alasan yang kuat untuk dapat memotivasi diri meraih itu semua.
Sekarang tugas kita tinggal mengingat kembali apa mimpi-mimpi kita selama ini dan carilah alasan yang kuat yang menyangkut keinginan itu.
Apabila kita sudah memiliki mimpi berserta alasannya, sekarang mari kita mulai merealisasikannya. Di sini saya akan share beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk lebih memantapkan perjalanan menuju tujuan cita-cita.
(1) Membuat daftar apa saja yang penting / prioritas dalam hidup kita
Poin pertama ini sudah kita bahas, ini tentang mencari alasan yang kuat. Nah, sekarang kita tulis dulu apa yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Tiap orang tentu berbeda-beda, jadi hanya Anda dan Tuhan yang tahu apa yang penting menurut Anda.
Pastikan hal-hal itu memiliki hubungan yang kuat dengan emosi / perasaan Anda. Semakin kuat maka semakin bagus. Misal : orangtua, keluarga, jabatan, harga diri, dan lain-lain.
(2) Ingat mimpi yang ingin dicapai
Mimpi kita tentu ada banyak sekali, tapi itu wajar saja sebagai manusia. Namun, mulai sekarang mulai pilih mimpi yang ingin difokuskan dan diprioritaskan. Fungsinya agar kita dapat lebih fokus.
Lebih bagus lagi kalau kita memang sudah meng-filter mimpi yang sudah punya alasan kuat pada poin satu.
(3) Melihat diri kita di masa depan
Kita harus bisa membayangkan diri kita di masa depan yang sudah meraih mimpi itu. Ini mungkin gampangnya kita sebagai melamun yang terarah. Jadi, bayangkan kita sudah mendapatkan apa yang kita mau.
Konsep ini adalah LOA ( Law of Attraction ) atau dalam bahasa kita dinamakan hukum tarik menarik. Saya tidak akan bahas lebih detail di saat ini. Anda bisa baca buku The Secret dan juga buku Quantum Ikhlas.
Kalau orang barat bilang ini adalah LOA, tapi bagi orang beragama ini adalah DOA. Apalagi kalau yang beragama Islam, kita malah diwajibkan berdoa setiap saat. Doanya ini tidak sekedar diucapkan saja, namun harus dengan segenap pikiran dan perasaan.
Inilah kenapa doa orang-orang teraniaya itu cepat terkabul, karena mereka berdoa dengan seluruh perasaannya. Doa ibu kepada anaknya pun begitu, ibu menggunakan pikiran dan perasaan untuk mendoakan anaknya, sehingga doa nya lekas terkabul.
Contohnya, saya ingin menjadi seorang dokter, maka saya membayangkan kalau saya sudah menjadi dokter. Dengan mata terpejam bayangkan secara jelas, bagaimana saya memeriksa pasien, menulis resep, dan mendapat kabar bahwa pasien sudah sembuh. Lalu rasakan perasaan bahagia itu dan bersyukurlah.
Setelah selesai membayangkan atau visualisasi, segera kembali kepada aktivitas seperti biasa. Let it go, let it go. Can't hold it back anymore. Ibarat kita melepaskan anak panah dari busur, biarkan doa tersebut sampai ke tujuan (ke Sang Maha Pencipta)
Oiya, tidak perlu membayangkan terlalu lama 5-15 menit saja sudah cukup, asalkan dilakukan dengan konsiten. Waktunya bisa setelah sholat dan sebelum tidur. Selain visualisasi, usahakan juga untuk meminta doa dari kedua orangtua, terutama ibu Anda.
(4) Pasang gambar impian pada dinding kamar
Ini bukan sekedar pasang hiasan saja lho, namun ini ada maksudnya. Gambar atau foto akan menjadi pengingat akan mimpi-mimpi kita. Sehingga tidak akan lupa dan selalu fokus. Coba saja kalau kita bangun tidur, kita akan melihat gambar itu dan sebelum tidur pun lihat, bagaimana mungkin kita bisa lupa? Hehe
Dengan ada gambar juga memudahkan kita melakukan poin ketiga. Jadi gampang untuk visualisasi, karena kita akan tahu jelas detailnya.
Gambar di sini sesuai dengan mimpi Anda, misal ingin pergi haji maka, pasang foto Kabah, ingin rumah pasang gambar rumah dengan detail yang diinginkan, dan lain-lain.
Selain di dinding kita juga bisa pasang gambar sebagai wallpaper di hape, ditaruh di dompet dan di tempat-tempat yang sering kita lihat. Tapi please, jangan dipasang di kamar mandi yah :)
(5) Rencanakan dan lakukan kegiatan untuk meraihnya
Rencanakan beberapa hal untuk merealisasikan impian kita. Ini fungsinya sebagai anak tangga untuk menuju tujuan. Buatlah daftar rencana tentang apa yang akan kita lakukan.
Masih perlu contoh lagi kah? Hehe
Begini contohnya, misal saya ingin memiliki rumah tinggal. Maka, berikut beberapa hal yang seharusnya saya lakukan :
Akan ada banyak mimpi-mimpi baru berdatangan yang akan mengganggu fokus kita kepada mimpi utama. Seperti kata orang, rumput tetangga memang lebih hijau. Mimpi-mimpi lain memang mungkin menggiurkan, tapi jangan sampai membuat kita tidak peduli lagi dengan mimpi sebelumnya.
(Baca juga : Rumahku adalah Surgaku)
Kalau fokus kita terbagi banyak, lalu kapan mimpi kita dapat terwujud. Tenaga dan waktu kita keburu habis dan bisa-bisa tidak satu pun mimpi akan terwujud. Nah, jika memangdirimulah tulang rusukku alasan menggapai mimpi kita kuat, insyaAllah kita akan tetap fokus mengejarnya.
(7) Pasrah
Ini sudah sampai poin final nih. Di mana semua impian itu adalah milik Allah semata. Segala suatu keinginan haruslah ada Acc atau persetujuan dari-Nya.
Setelah semua usaha yang kita lakukan, maka kita harus pasrah apakah impian kita akan tercapai atau tidak. Namun, tetap poin ini hanya bisa dilakukan kalau kita memang sudah berusaha dengan segenap tenaga. Kalau masalah hasil kan siapa yang tahu?
Bisa saja kita gagal meraih mimpi gara-gara ada yang memang lebih berusaha dibanding kita. Analoginya seperti sebuah lomba, kita sudah berusaha sekuat mungkin eh ternyata kita kalah. Kita tidak salah kok dalam berusaha, hanya saja ternyata lawan kita telah melakukan usaha lebih banyak ketimbang kita. Jadi, ya wajar saja kita tidak mendapat kemenangan.
Namun, apapun hasilnya Tuhan akan menilai prosesnya kok. Tidak ada yang sia-sia dalam berproses, karena pelajaran berharga bisa kita dapatkan dari sana. Bisa jadi kita gagal, lalu kita akhirnya tahu seluk beluk perjuangan sebelumnya. Akhirnya kita bisa memulai lagi dengan lebih penuh persiapan dan kemungkinan untuk meraih mimpi akan lebih besar.
Dan juga, kita benar-benar tidak tahu apa rencana Tuhan yang sebenarnya. Bisa jadi dia telah menyiapkan sesuatu yang jauh lebih hebat daripada impian kita sebelumnya. Bisa jadi kan?
(Baca juga : Kehilangan Bukanlah Suatu Akhir)
Selanjutnya kita melakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas. Ini hasil dari pengalaman saya dan pengalaman orang lain yang memang terbukti punya probabilitas lebih tinggi ketimbang hanya diam saja.
Akhirnya selesai juga saya share tulisan ini. Jangan lupa untuk shre tulisan ini kepada keluarga maupun sahabat. Semoga segala impian baik kita akan tercapai dan memudahkan kita untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat. Amiin.
Mulai melangkah mewujudkan mimpi
Apabila kita sudah memiliki mimpi berserta alasannya, sekarang mari kita mulai merealisasikannya. Di sini saya akan share beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk lebih memantapkan perjalanan menuju tujuan cita-cita.(1) Membuat daftar apa saja yang penting / prioritas dalam hidup kita
Poin pertama ini sudah kita bahas, ini tentang mencari alasan yang kuat. Nah, sekarang kita tulis dulu apa yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Tiap orang tentu berbeda-beda, jadi hanya Anda dan Tuhan yang tahu apa yang penting menurut Anda.
Pastikan hal-hal itu memiliki hubungan yang kuat dengan emosi / perasaan Anda. Semakin kuat maka semakin bagus. Misal : orangtua, keluarga, jabatan, harga diri, dan lain-lain.
(2) Ingat mimpi yang ingin dicapai
Mimpi kita tentu ada banyak sekali, tapi itu wajar saja sebagai manusia. Namun, mulai sekarang mulai pilih mimpi yang ingin difokuskan dan diprioritaskan. Fungsinya agar kita dapat lebih fokus.
Lebih bagus lagi kalau kita memang sudah meng-filter mimpi yang sudah punya alasan kuat pada poin satu.
(3) Melihat diri kita di masa depan
Kita harus bisa membayangkan diri kita di masa depan yang sudah meraih mimpi itu. Ini mungkin gampangnya kita sebagai melamun yang terarah. Jadi, bayangkan kita sudah mendapatkan apa yang kita mau.
Konsep ini adalah LOA ( Law of Attraction ) atau dalam bahasa kita dinamakan hukum tarik menarik. Saya tidak akan bahas lebih detail di saat ini. Anda bisa baca buku The Secret dan juga buku Quantum Ikhlas.
Kalau orang barat bilang ini adalah LOA, tapi bagi orang beragama ini adalah DOA. Apalagi kalau yang beragama Islam, kita malah diwajibkan berdoa setiap saat. Doanya ini tidak sekedar diucapkan saja, namun harus dengan segenap pikiran dan perasaan.
Inilah kenapa doa orang-orang teraniaya itu cepat terkabul, karena mereka berdoa dengan seluruh perasaannya. Doa ibu kepada anaknya pun begitu, ibu menggunakan pikiran dan perasaan untuk mendoakan anaknya, sehingga doa nya lekas terkabul.
Contohnya, saya ingin menjadi seorang dokter, maka saya membayangkan kalau saya sudah menjadi dokter. Dengan mata terpejam bayangkan secara jelas, bagaimana saya memeriksa pasien, menulis resep, dan mendapat kabar bahwa pasien sudah sembuh. Lalu rasakan perasaan bahagia itu dan bersyukurlah.
Setelah selesai membayangkan atau visualisasi, segera kembali kepada aktivitas seperti biasa. Let it go, let it go. Can't hold it back anymore. Ibarat kita melepaskan anak panah dari busur, biarkan doa tersebut sampai ke tujuan (ke Sang Maha Pencipta)
Oiya, tidak perlu membayangkan terlalu lama 5-15 menit saja sudah cukup, asalkan dilakukan dengan konsiten. Waktunya bisa setelah sholat dan sebelum tidur. Selain visualisasi, usahakan juga untuk meminta doa dari kedua orangtua, terutama ibu Anda.
(4) Pasang gambar impian pada dinding kamar
Ini bukan sekedar pasang hiasan saja lho, namun ini ada maksudnya. Gambar atau foto akan menjadi pengingat akan mimpi-mimpi kita. Sehingga tidak akan lupa dan selalu fokus. Coba saja kalau kita bangun tidur, kita akan melihat gambar itu dan sebelum tidur pun lihat, bagaimana mungkin kita bisa lupa? Hehe
Ilustrasi |
Dengan ada gambar juga memudahkan kita melakukan poin ketiga. Jadi gampang untuk visualisasi, karena kita akan tahu jelas detailnya.
Gambar di sini sesuai dengan mimpi Anda, misal ingin pergi haji maka, pasang foto Kabah, ingin rumah pasang gambar rumah dengan detail yang diinginkan, dan lain-lain.
Selain di dinding kita juga bisa pasang gambar sebagai wallpaper di hape, ditaruh di dompet dan di tempat-tempat yang sering kita lihat. Tapi please, jangan dipasang di kamar mandi yah :)
(5) Rencanakan dan lakukan kegiatan untuk meraihnya
Rencanakan beberapa hal untuk merealisasikan impian kita. Ini fungsinya sebagai anak tangga untuk menuju tujuan. Buatlah daftar rencana tentang apa yang akan kita lakukan.
Masih perlu contoh lagi kah? Hehe
Begini contohnya, misal saya ingin memiliki rumah tinggal. Maka, berikut beberapa hal yang seharusnya saya lakukan :
- Memutuskan apakah rumahnya sudah beli jadi atau membuat rumah di tanah kosong
- Mencari lokasi yang sesuai keinginan melalui brosur atau internet
- Mencari info tentang rumah tentang ukuran, kriteria, dan lain-lain
- Mengecek harganya
- Mengusahakan dananya
- dan seterusnya
Langkah-langkah tiap orang juga akan berbeda-beda, karena ini sesuai dengan strategi dan kenyaman melakukannya. Nah, tulislah langkah-langkah tersebut hingga sampai poin mendapatkan impian kita.
(6) Stay fokus Akan ada banyak mimpi-mimpi baru berdatangan yang akan mengganggu fokus kita kepada mimpi utama. Seperti kata orang, rumput tetangga memang lebih hijau. Mimpi-mimpi lain memang mungkin menggiurkan, tapi jangan sampai membuat kita tidak peduli lagi dengan mimpi sebelumnya.
(Baca juga : Rumahku adalah Surgaku)
Kalau fokus kita terbagi banyak, lalu kapan mimpi kita dapat terwujud. Tenaga dan waktu kita keburu habis dan bisa-bisa tidak satu pun mimpi akan terwujud. Nah, jika memang
(7) Pasrah
Ini sudah sampai poin final nih. Di mana semua impian itu adalah milik Allah semata. Segala suatu keinginan haruslah ada Acc atau persetujuan dari-Nya.
Setelah semua usaha yang kita lakukan, maka kita harus pasrah apakah impian kita akan tercapai atau tidak. Namun, tetap poin ini hanya bisa dilakukan kalau kita memang sudah berusaha dengan segenap tenaga. Kalau masalah hasil kan siapa yang tahu?
Bisa saja kita gagal meraih mimpi gara-gara ada yang memang lebih berusaha dibanding kita. Analoginya seperti sebuah lomba, kita sudah berusaha sekuat mungkin eh ternyata kita kalah. Kita tidak salah kok dalam berusaha, hanya saja ternyata lawan kita telah melakukan usaha lebih banyak ketimbang kita. Jadi, ya wajar saja kita tidak mendapat kemenangan.
Namun, apapun hasilnya Tuhan akan menilai prosesnya kok. Tidak ada yang sia-sia dalam berproses, karena pelajaran berharga bisa kita dapatkan dari sana. Bisa jadi kita gagal, lalu kita akhirnya tahu seluk beluk perjuangan sebelumnya. Akhirnya kita bisa memulai lagi dengan lebih penuh persiapan dan kemungkinan untuk meraih mimpi akan lebih besar.
Dan juga, kita benar-benar tidak tahu apa rencana Tuhan yang sebenarnya. Bisa jadi dia telah menyiapkan sesuatu yang jauh lebih hebat daripada impian kita sebelumnya. Bisa jadi kan?
(Baca juga : Kehilangan Bukanlah Suatu Akhir)
Kesimpulan
Jadi, flashback sebentar. Bahwa cita-cita itu bukan hanya sebuah profesi, namun sifatnya sangat luas. Kemudian, untuk dapat merealisasikan mimpi, kita perlu alasan yang kuat sebagai bahan bakar motivasi dan semangat.Selanjutnya kita melakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas. Ini hasil dari pengalaman saya dan pengalaman orang lain yang memang terbukti punya probabilitas lebih tinggi ketimbang hanya diam saja.
Akhirnya selesai juga saya share tulisan ini. Jangan lupa untuk shre tulisan ini kepada keluarga maupun sahabat. Semoga segala impian baik kita akan tercapai dan memudahkan kita untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat. Amiin.