Semua manusia tentu mempunyai suatu hal yang dia inginkan. Namun kenyataannya, hanya beberapa yang berhasil mendapatkan hal tersebut. Banyak yang tidak berhasil, mungkin Anda juga termasuk yang pernah mengalami hal ini dan tentu termasuk saya sendiri juga pernah, hehe :D
Kenapa itu bisa terjadi? Masalahnya ada pada proses. Ya.. proses dalam mencapai hal yang kita inginkan. Seperti halnya dalam proses pasti ada halangan dan rintangan. Entah itu rintangan yang kecil maupun rintangan yang besar. Di saat kita menemui rintangan kebanyakan dari kita akan mengeluh betapa sulitnya untuk mendapatkan hal yang kita inginkan. Maka biasanya kita akan bosan dengan prosesnya dan bahkan mungkin akan menyerah.
Imbasnya dari bosan apa coba? Tentu kita akan ogah-ogahan melakukan proses. Misal ingin pintar tapi malas belajar, ingin kaya tapi malas bekerja, dan juga ingin dapat jodoh tapi malas berusaha mendapatkannya :D
Jadinya kita dilemahkan oleh rintangan itu, contohnya detailnya karena ingin pintar memainkan biola kita menemui rintangan : tidak punya biola, tidak ada yang ngajarin, biaya kursus mahal, dan lain-lain. So.. hal itu bikin males kan ya? Dan bisa saja bikin kita nyerah untuk dapat pintar bermain biola.
Tekanan = Super Motivasi
Nah bagaimana cara agar kita tetap fokus untuk meraih impian yang kita inginkan? Jawabannya adalah kita memerlukan motivasi yang kuat. Hmm... tapi mendengar kata motivasi itu sangat membosankan. Semua orang tau kalau motivasi dapat membuat kita terus berusaha. Namun kok tetap saja kurang usahanya. Apa motivasinya masih kurang?
Sepertinya kata "motivasi" sudah terlalu mainstream. Sehingga mudah diucapkan, namun malas untuk dibuktikan. Hmm.. OK kita ganti kata "motivasi" dengan kata "tekanan". Setuju kan? OK saya anggap Anda semua setuju :D
Ada sebuah kisah, pada zaman Yunani kuno ada orang bijak yang bernama Plato. Lalu ada seseorang bernama Joko yang menghampiri Plato dan kemudian berkata :
"Kenapa setiap saya melakukan sesuatu saya selalu gagal? Saya bersemangat pada awalnya namun lama kelamaan saya menjadi malas dan tidak termotivasi..." tanya si Joko.
"Kenapa setiap saya melakukan sesuatu saya selalu gagal? Saya bersemangat pada awalnya namun lama kelamaan saya menjadi malas dan tidak termotivasi..." tanya si Joko.
Plato pun mengajak si Joko ke laut. Lalu di sana Plato mencekik Joko dan mencelupkan kepala Joko ke air laut (mungkin Plato eneg liat muka Joko), sehingga Joko pun tidak dapat bernafas. Joko pun memberontak-memberontak dan akhirnya dia bisa mengeluarkan kepalanya dari air laut dan akhirnya dia dapat bernafas.
"Plato, kenapa kamu ingin menenggelamkan kepala saya?" Joko bertanya.
"Pada saat kepala kamu berada di bawah air laut... Apa yang sungguh-sungguh kamu inginkan?" Plato balik bertanya.
"Saya ingin udara." jawab Joko
"Apakah kamu mendapatkannya?" tanya Plato sambil mengedipkan mata :p
"Iya saya mendapatkannya xD." jawab Joko
"Plato, kenapa kamu ingin menenggelamkan kepala saya?" Joko bertanya.
"Pada saat kepala kamu berada di bawah air laut... Apa yang sungguh-sungguh kamu inginkan?" Plato balik bertanya.
"Saya ingin udara." jawab Joko
"Apakah kamu mendapatkannya?" tanya Plato sambil mengedipkan mata :p
"Iya saya mendapatkannya xD." jawab Joko
Inti dari kisah itu adalah pada saat ada tekanan atau kondisi menekan Anda dan Anda ingin keluar dari kondisi tekanan tersebut. Biasanya Anda akan berhasil.
Jadi kuncinya adalah ciptakan TEKANAN untuk membuat diri Anda maju. OK saya ulangi. Ciptakan Tekanan untuk Membuat Diri Anda Maju. Bayangkan seperti ini: Bisakah Anda 2 hari lagi berpidato tanpa teks di depan ribuan orang? Tentu Anda akan beralasan untuk menghindari pidato itu, alasannya ah malu donk, gilee aja ngomong di depan kelas aja grogi, ga mungkin ah, dll.
Tetapi, kalau Anda saya beri tekanan seperti... Saya menculik Ibu Anda yang amat Anda sayangi, kemudian saya todong pistol ke arah kepalanya. Kemudian saya berkata: "dua hari lagi kamu harus pidato di depan ribuan orang tanpa teks, kalo tidak.. saya tembak Ibu kamu!!" #kejam :(
Apa yang Anda lakukan kalau itu terjadi? Tentu Anda tidak akan berpikir panjang. Anda langsung fokus untuk dapat berpidato tanpa teks di depan ribuan orang seperti yang saya perintahkan. Dan berbagai macam alasan dalam diri Anda akan hilang. Karena apa? Karena Anda lebih takut kehilangan Ibu Anda daripada takut berpidato di depan ribuan orang. Anda akan menggunakan otak anda secara penuh untuk dapat berpidato. OK.. i think you've got the point now :D
Menciptakan Tekanan
Tugas Anda adalah menciptakan tekanan yang dapat membuat Anda fokus terhadap keinginan Anda. Tentu tekanannya tidak se-extreme contoh tadi, hehe. Mungkin Anda akan bertanya, "Bagaimana caranya menciptakan tekanan?".
Ini salah satu contoh saja untuk membuat tekanan. Pertama-tama Anda datang ke teman Anda lalu katakan, "Jika minggu depan saya tidak berhasil berpidato mewakili sekolah/kampus saat acara Hari Kemerdekaan di balai kota, 80% tabungan ku untuk kamu deh."
Lebih mantap lagi, langsung Anda kasih uang tersebut kepada teman Anda sebagai jaminan. Dan kemudian katakan, "jika minggu depan saya tidak berhasil berpidato, uang itu untuk kamu dan langsung habiskan. Sehingga saya tidak dapat memintanya kembali."
Dengan begitu Anda sudah menciptakan tekanan, mau tidak mau Anda secara alami akan berusaha mempersiapkan diri untuk berpidato demi mepertahankan 80% tabungan Anda. Nah loo contohnya lumayan sadis juga, hehe... Selebihnya Anda dapat menciptakan tekanan sendiri.
Jadi point penting dalam menciptakan tekanan yaitu :
Jadi point penting dalam menciptakan tekanan yaitu :
- Pikirkan hal apa yang akan janjikan pada teman Anda, tentu saja harus suatu hal yang sangat berat, namun tidak keterlaluan juga seperti saya akan bunuh diri kalau tidak dapat melakukan itu --"
- Tentukan waktunya, waktu juga harus realistis namun usahakan tidak terlalu lama. Maksudnya realistis, kan tidak mungkin kalau misal Anda menginginkan tubuh Anda kekar namun dalam waktu 1 hari. Kalau 1-3 bulan nah itu baru memungkinkan :D
@citra pradipta, kalau saya menyebutnya The Power of KEPEPET"....
BalasHapussaya suka artikelnya......sangat bermanfaat :-)
haha,, The Power of Kepepet :)
Hapusklo gt, mari kita ciptakan keadaan kepepetnya mas :d
artikel yang memberi spirit dan sangat enak dan perlu dibaca.. terima kasih urainnya sangat mudah difahami
BalasHapussyukurlah :)
Hapussmoga bermanfaat pak Wisata Murah :))
Jika minggu depan saya tidak berhasil berpidato mewakili sekolah/kampus saat acara Hari Kemerdekaan di balai kota, 80% tabungan ku untuk kamu deh.
BalasHapuswah, dengan seperti itu tidak hanya menciptakan tekanan, tapi benar" tekanan batin.....
salam
bermanfaat bnget
ahaha, tekanan yg luar biasa ituh..
Hapusyoyoi, smoga bermanfaat :)
motivasi = tekanan
BalasHapusmemang penyakit yg paling utama adalah malas apalgi sudah merasa d zona nyaman,,,,,,
semangat,,,,semoga bisa melakukan perubahan
bener bgt, males itu memang penyakit..
Hapussusah-susah gampang dh ngilanginnya :D
semangat... aamiin :-)
:-) memang rasa malas itu hal yang ganggu ya mas bro, sampai sekarang saya juga masih keseringan pake sistem kebut semalem kalo kerja :p
BalasHapusiya mba sist, rasa malah tuh sangat amat mengganggu @-)
Hapushehe, klo saya kebut semalem ngerjain tugas :-d
kadang otak memberikan bekerja dan merespon lebih cepat ketika dalam tekanan. infonya keren bro (h)
BalasHapusyap betul, kemampuan otak kita itu sangat besar..
Hapuskabarnya saat ini rata-rata manusia hanya menggunakan 3% kemampuan otak nya.. 97% belum di gunakan maksimal [-(
iya bener gw pernah nonton LIMITLESS, ini tentang memaximalkan fungsi kerja otak
Hapustekanan balik mesti lebih kuat ya sob....
BalasHapusbetul memotivasi artikelnya, siip
haha betul sekali mas :D
Hapusmantap sob!.,
BalasHapussy rela juga tabungan sy 80% diambil tp langkahi dlu mayat sy hehehe...
ga sopan mas klo melangkahi mayat, hehe
Hapusharusnya kan di solatin mayat nya (p)
mantapppp . . . .
BalasHapusMampir di http://goo.gl/ph8krx
okeee ,
Hapustp kok blog nya tidak ditemukan ya?
memang terkadang tekanan kita bisa mendapatkan solusi dengan cepat, namun kalo kita tak mampu menghadapi tekanan, bisa hancur lebur....tapi saya suka plato bisa ktemu dengan yg namanya joko....luarbiasa :-)
BalasHapusyoyoi betul mas, klo ga kuat malah bs bkin stress. Untuk itu klo memang harus membuat tekanan, kita membuat tekanan yang sekira nya tidak mematikan motivasi kita :)
Hapushehe klo masalah joko mah itu ngarang Nama nya =))
mas Pradipta gk update ni.., lama nian, sungguh tega dirimu hhehe.. :>)
BalasHapusini Alhamdulillah skrng udh update, hehe
Hapus